Sabtu, 30 April 2011

Dua Macam Ujian

Dãrul Balã’
Ibnu Abbas adalah salah seorang sahabat yang semasa kecilnya pernah didoakan oleh Rasulullah sembari dipegang pundaknya. Lantunan doa Rasulullah tersebut sebagai berikut:
اَللهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ الْكِتَابَ
“Ya Allah, pahamkanlah dia (Ibnu Abbas) terhadap agama dan ajarkanlah kepadanya al-Kitab (al-Quran).”

Sebagai bukti kemakbulan doa Rasulullah tersebut Ibnu Abbas menjadi salah seorang ulama tafsir al-Quran dengan karyanya yang dijadikan referensi oleh para ahli tafsir sepeninggalnya, seperti Ibnu Katsir, al-Qurthubiy, as-Sa’diy, Durarul Mantsur, Fathul Qadir, ath-Thabariy, dan lain-lain.

Kamis, 28 April 2011

Generasi Berkualitas

Persiapan Sebelum Ajal
Perputaran waktu tidak bisa dihentikan sesaat pun. Sumbu hidup perlahan mulai memendek menunggu waktu terpisahnya ruh dan jasad, karena setiap yang bernyawa memiliki batas usia. Jika ia sampai di batas akhir usianya, maka selesailah perjalanan hidupnya di dunia.
وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wa lan yu`akh-khirollōhu idzā jā`a ajaluhā wallōhu khobīrun bimā ta’malūna
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.”. (Q.S. al-Munafiqun [63]: 11).

Sabtu, 23 April 2011

Hikmah-Hikmah Shalat

INSPIRASI

إِنَّ الصَّلاَةَ صِلَةٌ وَلِقَآءٌ بَيْنَ الْعَبْدِ وَالرَّبِّ
Innash-shalâta shilatun wa liqô`un bainal ‘abdi war-robbi

“Sesungguhnya shalat adalah sambungan (komunikasi) dan pertemuan
seorang hamba dengan Rabb-nya.”
–Sayyid Qutub, Tafsir Fii Zhilālil Quran



MUQADIMAH
Seorang kekasih selalu merasakan bahagia karena di hatinya dipenuhi rasa cinta kepada pasangannya. Meskipun jauh di mata, tetapi selalu terasa dekat di hati, karena ia merasakan kehadirannya di dalam hati. Ketika ia mengajak untuk bertemu, hatinya pun terasa lebih bahagia, padahal belum bertemu. Ketika bertemu, luar biasa bahagianya sampai-sampai 5-6 jam pun tak terasa berlalu. Kenapa bisa begitu? Karena saking betahnya jika si kekasih berada di samping diri.

Jumat, 15 April 2011

Sa’atul Ijabah: Waktu Dikabulkannya Doa

Sahabat, pada postingan yang terdahulu kita sudah membahas bagaimana etika yang benar dalam berdoa yang pada ujungnya sebagai penyokong agar doa dikabulkan Allah. Nah, di ruang ini kita akan menggali tentang waktu-waktu yang tepat untuk berdoa sehingga doa kita adalah doa yang mustajab alias dikabulkan oleh Allah. Hal ini lebih dikenal dengan istilah Sa’atul Ijabah.
Baik, kita mulai…
1. Sepertiga Malam Terakhir
Waktu pertama yang memungkinkan dikabulkannya doa adalah di sepertiga malam terakhir ketika banyak orang sedang tidur terlelap. Ini disinggung oleh Rasulullah saw. Dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhari sebagai berikut:

Minggu, 10 April 2011

Etika Berdoa

Untuk mempermudah suatu hal diperlukan alat dan teknik tertentu. Jika Anda adalah seorang pembuat kue, Anda harus mengetahui teknik-teknik pembuatan kue karena hal ini akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan membuat kue dengan cepat dan tentunya dengan kualitas yang diperhitungkan. Begitu pula dengan doa. Dalam berdoa kita perlu tahu kaifiyat atau teknik-teknik berdoa agar doa yang dipanjatkan menjadi doa yang maqbul alias diterima dan diijabah Allah swt.. 

Baik, langsung saja kita bahas bagaimana teknik-tekik berdoa yang benar.

Sabtu, 09 April 2011

Pengertian Doa

Doa merupakan salah satu syariat yang mesti diamalkan oleh setiap muslim. Kenapa mesti? Karena doa diperintahkan oleh Allah dalam al-Quran dan Rasulullah dalam al-Hadits. Sedangkan perintah itu sendiri hukum asalnya adalah “wajib” kecuali ada dalil yang menerangkan ketidakwajiban-nya. Demikian kaidah ushul menjelaskan. Salah satu perintah berdoa misalnya dalam ayat berikut:
وَقَالَ رَبُّكُمُ اُدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kalian kepadaku maka akan Aku perkenankan untuk kalian”. (Q.S. al-Mu`min [40]: 60).

Keutamaan Mencari Ilmu

Muqadimah
أَلْعِلْمُ نُوْرٌ وَالْجَهْلُ ضَآرٌّ
“Ilmu itu laksana cahaya dan jahil itu madarat”

Ilmu bagaikan cahaya. Dengan ilmu kita bisa mengetahui:
§  Mana yang salah dan mana yang benar?
§  Mana yang mesti dilakukan dan mana yang mesti ditinggalkan?
§  Mana amal saleh dan mana amal salah?
§  Mana tauhid dan mana syirik?